Jumat, 03 Juli 2009

UFO Pernah 'Mampir' di Madiun?



UFO (unidentifed flying object) ternyata pernah melintas di Madiun. Seperti dilaporkan BETA-UFO, komunitas pengamat fenomena UFO di Indonesia, tahun 1997 warga Madiun bernama Andi Indiyanto mengaku melihat benda asing di angkasa.
Begini bunyi emailnya: Pada tgl 16 Juni 1997 saya melihat benda terbang di atas stasiun kereta api Madiun, benda tersebut berwarna putih keabu-abuan dengan nyala yang sangat terang, benda tersebut bergerak secara perlahan menuju arah barat.
Pada tahun 1992 saya pernah merasa diambil oleh makhluk asing pada saat saya pergi ke Bandung tempat tinggal teman saya, pada saat itu samar-samar terlihat tempat yang serba putih dan tempat duduk yang saya tempati berwarna hijau terang seingat saya ada orang yang duduk di sebelah kanan saya juga dalam keadaan setengah sadar. Setelah beberapa menit saya melihat ada seseorang yang berwajah aneh kepala bulat mata kecil hidung mancung dengan mulut yang kecil juga badan tertutup kain putih seperti mengenakan jubah. Mereka ada 3 orang dengan mengamati saya serta seseorang disebelah saya. Belum saya mengamati lebih jauh kepal saya dipasangi perangkat bulat lonjong kemudian saya sudah berada di dalam kamar teman saya.

Pada bulan Nopember tahun yang sama, Hendro Novi BC, yang saat itu masih duduk di kelas 2 SMU di Madiun, beralamat di Tanjung Manis, Madiun, melaporkan bahwa di suatu malam, ketika sedang mengambil air di sumur tetangga, waktu dia menengok ke atas dan melihat benda seperti bintang yang bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan yang tetap. Dia yakin bahwa bukan meteor dan bukan pesawat terbang. Benda itu tidak berkelap-kelip seperti layaknya pesawat terbang. Dia melihat benda terbang aneh ini dua kali, yakni tanggal 16 Agustus dan 4 September 1997.

Beberapa tahun sebelumnya, yakni 1971, di Gunung Lawu dilaporkan ada UFO berbentuk cakram terlihat di siang hari, mendarat dan terbang kembali, sekitar 1 mil dari danau buatan. Hanya ada seorang saksi mata namun tim dari J. Salatun saat meneliti, yakin bahwa saksi mata ini berkata yang sebenarnya karena kesederhanaan dan sikapnya yang lugu. Dia menceritakan bahwa saat itu perhatiannya terusik dengan melihat ke langit karena udara di sekitarnya tiba-tiba berwarna keperakan, bersamaan dengan munculnya cahaya yang sangat terang.
Dia berpaling ke arah sumber cahaya itu dan melihat sebuah UFO muncul di atas ketinggian pohon-pohon di sekitarnya. Warnanya keperakan dan berbentuk seperti piring dengan bulatan kubah di atasnya dengan bahan material tembus cahaya. Diameternya sekitar 10 hingga 15 meter, dibandingkan dengan bekas pendaratannya yang berdiamater sekitar 25 meter.

Laporan terbaru, tapi kejadiannya di Padang Sumatera Barat, melalui email yang dikirimkan ke sekretariat BETA-UFO tanggal 3 Januari 2008, Viktor (viktor@suria.co.id ) memberikan laporan sbb (sudah diedit seperlunya):
Kejadian ini tepatnya pas tahun baru, tanggal 1 Januari 2008, sekitar jam 12.15 malam. Waktu itu posisi saya di Padang, kebetulan lagi berkunjung ke tempat pacar saya di sana. Pas malamnya kita naik ke teras atas atap rumahnya buat meliat pesta kembang api, langit berbintang, bulan tidak kelihatan jadinya cahaya bintang bisa kelihatan jelas, dari atas saya bisa lihat orang main kembang api, memang tidak banyak.

Tiba-tiba saya melihat ke arah tenggara kalau tidak salah, ada tiga cahaya merah seperti bintang berderet melintas dari kiri ke kanan. Awalnya saya pikir itu pesawat, trus saya tanya ke cewe saya, memangnya ada pesawat malam-malam jam segini, katanya sih kalau yang landing atau take off malam jam segini tidak ada, mungkin pesawat yang lewat (cewk saya dulu pernah kerja di airport Minangkabau Padang). Tapi yang agak unik itu ada 3 buah pesawat dengan jalur yang sama, berderet gitu. Awalnya saya percaya saja.
Lalu yang bikin bulu kuduk saya merinding pas cahaya merah yang paling depan tiba-tiba berhenti di langit, saya kaget. Apa saya yang salah lihat, begitu saya tanya cewe saya, dia juga lihat, dan ada ibunya juga yang melihat. Saya pikir itu helikopter tapi tidak mungkin, karena berhentinya stabil, seperti menempel ke langit begitu. Terus 2 cahaya yang lain juga berenti dan membentuk formasi seperti segitiga, segitiga sama sisi, lalu melancip jadi segitiga sama kaki, lalu jadi lancip banget trus mulai meredup, mungkin tepatnya menjauh karena cahayanya keliatan makin samar.
Saya sempat rekam pake digicam, karena waktu mau saya foto tidak tertangkap. Cuma rekamannya agak kurang jelas juga.
Saya berhenti disitu, karena penasaran saya menunggunya lagi. Tidak lama setelah yang tiga itu redup, lalu muncul lagi cahaya merah yang lain, kali ini saya hitung ada 7 buah. Saya makin merinding. Dalam pikiran saya yang terbayang hanya satu, kita tidak sendirian di alam semesta ini. Saya semakin yakin kalau itu yang namanya UFO karena sepengetahuan saya, manusia belum ada satupun teknologi yang bisa seperti itu, pesawat tanpa suara yang bisa berhenti benar-benar diam di langit.

Benarkah UFO itu ada? Wallahualam. (sumber: betaufo/alien-ufo-picture.com. ket foto: penampakan ‘UFO’ di Salatiga)

1 komentar: